Saya masih bertahan dengan idealisme Saya....
Bismillah... Dunia kerja itu memang unik, sepanjang merasakan dunia kerja di tempat yang lalu ternyata ada saja orang-orang yang meninggalkan idealismenya dulu selagi menjadi mahasiswa bahkan yang dulunya tergabung menjadi ADK kampus pun bisa ikut-ikutan menggalkan idelalismenya. Saya selalu berharap saya bukan bagian dari meraka.
Senin yang lalu tepatnya saya mendapat tawaran untuk interview di sebuah perusahaan dengan lowongan MT (Management Trainee). Saya pun mendatangi perusahaan tersebut untuk interview di daerah pantai indah kapuk, berangkat dari Bogor dengan bis tujuan Kalideres saya turun di halte grogol kemudian melanjutkan dengan angkutan umum berwarna merah ke pantai indah kapuk. Ketika pulang dari sana saya berpikir untuk naik kereta saja ke stasiun Jakarta Kota, ternyata lebih dekat.
Sesuai judul di atas saya ingin bicara tentang idealisme saya sebagai muslim. Akhirnya saya sampai di tempat tersebut seperti biasa dengan kebiasaan datang minimal setengah jam lebih pagi dari jadwal yang ditentukan, setelah bertegur sapa dengan resepsionis perusahaan tersebut saya diminta menunggu sebentar dan kemudian bertemu dengan salah satu manajer perusahaan tersebut. Berbeda dari yang sudah-sudah interview kali ini lebih santai dan manajer tersebut bercerita income yang bisa didapat berkerja pada bidang ini, informasi saja income manajer tersebut mencapai Rp 450.000.000 per bulannya.
Seiring penjelasan dari manajer tersebut, Saya pun mulai tahu bahwa ini adalah perusahaan sekuritas non saham kalau tidak salah karena beliau bilang perusahaan sekuritas itu ada dua; satu yang bergerak di bursa saham dan satu lagi valuta asing. Dalam pikiran saya bidang ini secara islam hukumnnya haram yang saya ketahui, karena semakin penasaran saya tanyakan apa yang dijual. Beliau pun bilang yang dijual adalah investasi di valuta asing yang ditawarkan kepada orang-orang kaya atau bos-bos besar yang sudah ada databasenya. Saya ambil kesimpulan, berarti “Saya harus menawarkan mereka untuk investasi di salah satu valuta asing tersebut..!!” dan berarti ini adalah yang dinamakan spekulasi dari nilai mata uang dan 100% saya bilang pada diri saya ini adalah Haram.
Kemudian secara tegas, saya bilang.. “Maaf Pak, saya mempunyai idealisme dan saya tidak menyetujui dengan hal ini karena dalam islam ini adalah haram”. Dengan bijak manajer tersebut berkata bila memang bertentangan dengan idealisme kamu tidak apa-apa dan CV saya pun dikembalikan, dalam perjalanan pulang ini yang kalau tidak salah yang saya ketahui dalam ekonomi kapitalis paling cepat untuk menjadi orang kaya raya sembari melihat beberapa mobil mewah lewat di pantai indah kapuk tersebut.
Alhamdulillah, ini adalah keputusan yang terbaik untuk menolak..
Karena saya masih ingin ikut dalam kafilah dakwah Rasulullah SAW....
Kamis, Juli 22, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Berikhtiar memilih yang barakoh ^__^
Posting Komentar