Kamis, Juli 22, 2010

Masih bertahan dengan idealisme Saya....

Saya masih bertahan dengan idealisme Saya....
Bismillah... Dunia kerja itu memang unik, sepanjang merasakan dunia kerja di tempat yang lalu ternyata ada saja orang-orang yang meninggalkan idealismenya dulu selagi menjadi mahasiswa bahkan yang dulunya tergabung menjadi ADK kampus pun bisa ikut-ikutan menggalkan idelalismenya. Saya selalu berharap saya bukan bagian dari meraka.
Senin yang lalu tepatnya saya mendapat tawaran untuk interview di sebuah perusahaan dengan lowongan MT (Management Trainee). Saya pun mendatangi perusahaan tersebut untuk interview di daerah pantai indah kapuk, berangkat dari Bogor dengan bis tujuan Kalideres saya turun di halte grogol kemudian melanjutkan dengan angkutan umum berwarna merah ke pantai indah kapuk. Ketika pulang dari sana saya berpikir untuk naik kereta saja ke stasiun Jakarta Kota, ternyata lebih dekat.
Sesuai judul di atas saya ingin bicara tentang idealisme saya sebagai muslim. Akhirnya saya sampai di tempat tersebut seperti biasa dengan kebiasaan datang minimal setengah jam lebih pagi dari jadwal yang ditentukan, setelah bertegur sapa dengan resepsionis perusahaan tersebut saya diminta menunggu sebentar dan kemudian bertemu dengan salah satu manajer perusahaan tersebut. Berbeda dari yang sudah-sudah interview kali ini lebih santai dan manajer tersebut bercerita income yang bisa didapat berkerja pada bidang ini, informasi saja income manajer tersebut mencapai Rp 450.000.000 per bulannya.
Seiring penjelasan dari manajer tersebut, Saya pun mulai tahu bahwa ini adalah perusahaan sekuritas non saham kalau tidak salah karena beliau bilang perusahaan sekuritas itu ada dua; satu yang bergerak di bursa saham dan satu lagi valuta asing. Dalam pikiran saya bidang ini secara islam hukumnnya haram yang saya ketahui, karena semakin penasaran saya tanyakan apa yang dijual. Beliau pun bilang yang dijual adalah investasi di valuta asing yang ditawarkan kepada orang-orang kaya atau bos-bos besar yang sudah ada databasenya. Saya ambil kesimpulan, berarti “Saya harus menawarkan mereka untuk investasi di salah satu valuta asing tersebut..!!” dan berarti ini adalah yang dinamakan spekulasi dari nilai mata uang dan 100% saya bilang pada diri saya ini adalah Haram.
Kemudian secara tegas, saya bilang.. “Maaf Pak, saya mempunyai idealisme dan saya tidak menyetujui dengan hal ini karena dalam islam ini adalah haram”. Dengan bijak manajer tersebut berkata bila memang bertentangan dengan idealisme kamu tidak apa-apa dan CV saya pun dikembalikan, dalam perjalanan pulang ini yang kalau tidak salah yang saya ketahui dalam ekonomi kapitalis paling cepat untuk menjadi orang kaya raya sembari melihat beberapa mobil mewah lewat di pantai indah kapuk tersebut.
Alhamdulillah, ini adalah keputusan yang terbaik untuk menolak..
Karena saya masih ingin ikut dalam kafilah dakwah Rasulullah SAW....

Senin, Maret 29, 2010

Penghuni Surga Ya Pak ?



"Insya Allah kita semua penghuni surga ya Pak ?", ujar seorang lelaki tua diseberang antrian berwudhu untuk menunaikan shalat maghrib di Mesjid Stasiun Bekasi kepada lelaki di depannya yang sebaya dengannya. "Insya Allah, imbuh lelaki temannya itu".
          Sejenak setelah KRL EKSPRESS JAKARTA-BEKASI berhenti di stasiun terakhir, stasiun Bekasi. Bergegas akupun mencari tempat duduk sejenak untuk membatalkan shaumku dengan hidangan teh kotak dan sebuah donat yang kubawa dari kantor petang itu sebelum pulang. Perlahan donat dan teh kotak membasahi tenggorokan juga lidah serta mengisi perutku, memberi rasa manis di lidah. Glukosa yang dihasilkan menjadi karbohidrat sebagai energi yang dibutuhkan sesaat agar punggung mampu tegak berdiri dan lidah tak lunglai saat menyebut asmanya..
             Sesaat setelah berbuka, akupun ikut mengantri dalam barisan untuk berwudhu, satu demi satu secara rapih bergantian mengambil air wudhu dengan sabarnya. Sedikit demi sedikit antrian mulai maju semakin mendekati keran air dan tiba-tiba seorang lelaki paruh baya yang tak jauh dariku berucap pada temannya yang tepat didepannya.."Calon penghuni surga semua ya, Pak ?".
           Sesaat akupun merenung tentang kisah sahabat nabi yang bersedih saat tahu namanya bukanlah termasuk dari daftar yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah Sallahu'alayhiwassalam dan akupun ikut teringan pada kisah  sahabat yang tak disangka-sangka oleh sahabat lainnya adalah orang yang dijamin masuk surga sampai membuat penasaran sahabat lain untuk tahu keutamaan amalannya..
                Pertanyaan pun muncul apakah begitu mudahnya masuk surga ?
(Saat Maghrib di Stasiun Bekasi*29.03.10*) 

Senin, Januari 11, 2010

Pagi Ini…



            Pagi ini hari begitu kelam, mendung dan gerimis mewarnai langit dan alam Jakarta, Sang Ibu Kota. Dingin masuk dalam relung kulit kaki yang tak terlindungi sepatu kaos kaki. Karena pagi ini harus mengenakan sandal Eiger yang kurang lebih setahun ini menemani dan sampai kantorpun kaki kotor terkena beceknya jalanan.
            Sepanjang perjalanan banyak hal yang ku lihat kawan, yang sangat menajdi perhatianku ada beberapa hal yang ingin kuceritakan di pagi ini, ya pagi ini.. Hal pertama yang ku lihat seorang “bocah” perempuan yang diboncengi di motor hendak menuju ke sekolahnya, ku rasa dia masih duduk di Sekolah Dasar ekelas 1 atau 2 “Mungkin”. Gerimis yang turun membasahi jalan turut pula membasahi bocah itu meski hanya sedikit. Bocah itu sempat-sempatnya memainkan tangannya pada air yang tergenang di atas kain penutup bak mobil pick up itu. Aku pun tersenyum dibalik saputangan yang menutupi sebagian wajahku guna mengurangi polusi udara yang terhirup. Bisikku pada diri dan hati, “lugu sekali bocah ini, ada saja keisengan yang dia lakukan” dan saling-menyalip mobil dilakukan pengendara motor pada sedikit ruang antara mobil begitupun denganku.
            Kemudian tiba-tiba berhenti di perjalanan untuk sejenak bukan karena macet atau memang ingin berhenti, tapi ternyata seorang polisi dengan badan yang tinggi-besar sedang menyetop semua kendaraan untuk mempersilahkan beberapa wanita tua yang hendak menyeberang dan polisi itu sengan tersenyum kepada pemilik kendaraan yang diberhentikan.. Bisikku pada diri dan hati, mungkin ia polisi yang ramahd an murah senyum. Hmm….
            Ketika ditikungan pas sekali depan stasiun kereta api jatinegara dengan bangunan tuanya dan macet ayng selalu setiap lewat sana, hampir saja seorang tua dengan topinya di tengah gerimis yang memeluk Koran-koran yang tebal dengan berbagai nama media berjalan menyeberang memperhatikan sandal jepitnya yang putus tertabrak olehku, Alhamdulillah spontanku “mengerem” masih jauh darinya. Tiba-tiba bisikku kembali pada diri da hati, teringat syair seorang penyanyi terkenal di tanah air yang syair-syairnya mengandung makna sangat dalam. Ya, aku teringat sebuaah syair “Si Budi Kecil”, Ini sepenggal syairnya yang ku ingat..


Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan tugu Pancoran
Tunggu pembeli jajakan Koran

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal


            Benar-benar dalam sekali makna syair ini kawan. Tapi yang kulihat bukanlah Si Budi Kecil Pancoran, tapi Si Tua Jatinegara. Teringatkupun pada ayat “Sesungguhnya mata (lahir) mereka tiada buta, tetapi hati yang dalam dada merekalah yang buta….” (Surat Al Hajj, XXII, ayat 46).

            Kawan andai saja kita mau menggunakan mata dan hati kita dalam perjalan hidup ini, akan banyak hikmah yang mampu kita ambil dari mereka dan alam bahkan dedaunan kering yang berguguranpun menginspirasiku untuk menulis syair.

Jakarta, 12 Jan 10
Pengembara Masa
arys.agusman@yahoo.co.id



Jumat, Januari 01, 2010

Ini tentang "Tiba-tiba Aku Cemburu"..



Ya..Tiba-tiba aku cemburu lagi pada dia...

**Aku cemburu pada dia yang selalu menjaga Shalat berjamaahnya di Mesjid pada awal waktu, walau mendung segera tiba dia tak ragu melangkahkan kakinya...

Ya..Aku benar-benar cemburu kawan..

**Aku cemburu pada dia yang begitu mudah mengeluarkan infaq pada pengamen, pengemis dan mereka yang membutuhkan dengan tersenyum memberikannya dengan mengharap ridha Rabbnya saja..

Kali ini aku begitu cemburu kawan..

**Aku cemburu pada dia yang selalu membawa mushaf di tas ranselnya dan senantiasa membacanya di perjalanan bahkan saat sedang menunggu, ia pun begitu mencintai halaqah qur'annya setiap pekan..Senyum yang sumringah saat ia menceritakannya padaku

Tak hanya cemburu.. Aku kagum padanya..

**Aku cemburu pada dia yang selau saja hadir dalam coretan-coretan penanya, tarian jari-jemarinya di atas leptop juga HP.. Sekedar membuat tulisan atas perenungannya sejenak ataupun lamanya muhasabah ia..dan ia bagikan pada ku..

Cemburuku menggebu-gebu kawan.. Begitu nikmatnya ia atas anugerah yang ia miliki dengan mata dan hatinya..tulisannya menjadi nasehat dan kritikan bagiku..

**Aku cemburu pada dia yang menjaga shaum sunnahnya setiap pekan, bulan.. bahkan ia sering mengingatkanku kawan lewat sms..

Akupun tertunduk malu dan cemburu dengan amalannya..

**Aku cemburu pada dia sahabatku yang berusaha menjaga bersiwak sebelum melaksanakan Shalat baik yang fardhu juga sunnah..

Ya..Aku cemburu kembali kawan..

**Aku cemburu pada dia yang selalu saja menjaga pandangannya ketika berhdapan denganku juga dengan ikhwan lainnya..

Aku cemburu dengan komitmennya dan penjagaan hati dan matanya kawan..

**Aku cemburu pada dia yang tetap eksis di kancah dakwah kampus..padahal saat itu di dalam tubuhnya sedang hinggap penyakit yang terus menggeroroti tubuhnya dan penyakit itu ia sembunyikan pada semuanya..Hingga akhirnya fisiknya pun tak mampu menahan dan akhirnya harus beristirahat sejenak..dan dia tak pernah mengeluh..

Aku cukup kagum dengannya kawan..dengan semangatnya dalam dakwah.. Ia membuatku malu pada Allah dan Mujahid di Negeri jihad sana juga pendahulu-pendahu dakwah din ini..

**Aku cemburu.........

Aku benar-benar cemburu pada dia..dia dan dia yang pernah memberikanku inspirasi dan hikmah dalam pengembaraanku..