Senin, Agustus 31, 2009
"Kualitas Shaum di Saat Ifthor"
Menjadi hal yang nikmat mungkin saat ifthor jama'i baik di lingkungan kampus atau lingkungan masyarakat. memperhatikan saat-saat ifthor para mukmin yang menikmati hidangan berbuka di depan mata.
Coba perhatikan satu per satu wajah mereka ketika menikmati hidangan, wajah yang penuh warna, penuh rasa, asa dan harap. Diantara mereka terdapat beberapa karakter yang saya dapatkan.
Karakter pertama adalah insan dengan karakter tenang ketika berbuka. Sesuai sunnah mereka menikmati kurma terlebih dahulu, mengunyahnya perlahan-lahan pada semua sisi mulut kemudian menelannya dan membasahi tenggorokannya dnegan air yang telah disediakan entah itu teh hangat manis, es buah dan lainnya. Lalu melanjutkan menikmati hidangan berikutnya dengan tidak terburu-terburu dengan diam di tempatnya tapi tidak sampai kenyang. Karakter insan seperti ini adalah karakter insan yang menjadikan shaum sebgai sebuah kenikmatan yang sangat.
Karakter kedua adalah insan dengan karakter tenang namun matanya awas dan menuju segala sisi hidangan diletakkan seolah-olah mencari-mencari makanan favoritnya dengan terbayang dipikiran untuk menikmati yang ini dan yang itu. Selalu cepat dam mengunyah makanan karena takut kehabisan kemudian mengambil hidnagan yang lain dengan menyusun strategi yang akurat dan teliti untuk mendapatkan apa yang dimau. Insan seperti ini adalah insan yang kurang bisa menikmati shaumnya. Padahal Rasulullah SAW berbuka saja dengan hidangan yang tersedia dan tidak terburu-buru juga menikmati hidangan yang terdekat.
Karakter ketiga adalah insan dengan karakter yang semoga tidak ada sama sekali ada pada diri kita. Karakter insan ini lebih tamak dari karakter yang kedua, tidak hanya melihat segala penjuru arah hidangan tapi juga berpindah tempat menuju hidangan yang tersedia seolah-olah takut akan kehabisan hidangan itu dan akan sangat menyesal bila tidak mendapatkannya. Mulut tidak henti-hentinya mengunyah bahkan terkadang menyimpan beberapa sebagai cadangan padahal makanan yang ada di tangan masih ada dan bahkan di kedua tangannya.
"Pengembara Masa"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar